Minggu, 18 Oktober 2009

Definisi dan Persamaan Akuntansi


Pengertian, Definisi dan Persamaan Akuntansi
Akuntansi merupakan bentuk penyajian informasi yang berasal dari transaksi dan hasilnya (output) adalah laporan keuangan. Ditilik dari manfaat akuntansi ada dua kepentingan yaitu kepentingan internal dan kepentingan eksternal.

Laporan Keuangan
Neraca merupakan salah satu hasil proses akuntansi yang menunjukkan posisi dari komposisi kekayaan, kewajiban serta modal perusahaan.
Pengertian akuntansi meliputi pengertian yang mencakup proses akuntansi yang tidak dapat dilakukan tanpa keruntutan proses. Produk akuntansi berupa laporan keuangan meliputi dua laporan yaitu neraca/balance sheet dan laporan rugi-laba atau loss and income statement. Dari kedua laporan tersebut dapat disusun laporan perubahan modal secara periodik.
Untuk balance sheet menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan perkiraan riil antara lain asset yang terdiri dari current assets, fixed assets, dan liabilities serta capital.
Sedangkan laporan rugi-laba disusun secara periodik yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pendapatan, harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya umum dan pendapatan bersih.

Neraca atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang dibuat secara berkala dan menunjukkan posisi keuangan yaitu keadaaan harta, utang dan modal pada suatu periodik. Judul neraca menyebutkan nama perusahaan, perkataan neraca, dan tanggal neraca.Dua bentuk neraca menunjukkan bagaimana modal akhir dihitung, yaitu dengan memperhatikan modal awal, tambahan modal, laba (rugi) bersih dan pengambilan untuk pribadi (prive).

Neraca secara garis besar terdiri dari pengembangan sistem pencatatan persamaan- akuntansi atau biasa disebut accounting equations. Berkembangnya sistem pencatatan ini jika kita kaitkan pada waktu mempelajari dasar-dasar akuntansi maka data trial balance yang berisi data-data perkiraan riil merupakan bahan dasar disusunnya neraca.
Tingkat pemahaman selanjutnya yang harus dikembangkan dan didalami adalah pemahaman tentang latar belakang masing-masing komponen dan unsur neraca termasuk dalam atau bernaung pada heading yang sama.

Penempatan komponen dan unsur-unsur yang sama yang tidak tepat akan berakibat fatal. Kefatalan itu antara lain: neraca tidak menjadi informatif, susunan yang dihasilkan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan prinsip-prinsip penulisan neraca, pihak-pihak yang berkepentingan tidak dapat memanfaafkan pendalaman pada neraca. Begitu pula pemahaman pada bagian modul berikutnya yaitu modul 2 tentang materi pokok laporan keuangan income statement.
Menempatkan secara tepat unsur-unsur neraca pada headings yang tepat berarti melaksanakan prinsip-prinsip penulisan laporan keuangan neraca. Hasil yang didapat bahwa neraca dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penyusunan neraca yang benar akan dapat dimanfaatkan untuk bahan pengambilan keputusan pimpinan, pemegang saham.

Perkiraan dan Buku Besar/Ledger
Jurnal merupakan suatu basis pencatatan dan mampu menjadi sumber informasi keuangan untuk langkah-langkah proses akuntansi maupun untuk di-jadikan bahan sumber informasi apabila terjadi kesalahan-kesalahan di belakang hari menyangkut segala informasi akuntansi.

Siklus Akuntansi
Setelah proses pencatatan maka langkah selanjutnya dalam penyelesaian pekerjaan siklus akuntansi yang nantinya menghasilkan laporan keuangan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Buku besar merupakan himpunan dari seluruh perkiraan atau rekening yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi yang timbul dalam perusahaan. Data dalam buku besar bisa dilakukan koreksi silang dengan jurnal selain hal tersebut data dari himpunan perkiraan buku besar merupakan sumber informasi yang paling pokok untuk mengetahui perkiraan-perkiraan riil maupun nominal yang ditimbulkan maupun selama satu periode. Saldo-saldo perkiraan buku besar tersebut merupakan bahan penyusunan neraca saldo atau Trial Balance.

1. Menyusun Neraca Saldo, yaitu mengikhtisarikan saldo debit atau kredit rekening-
2. menyusun data-data untuk adjusting, yaitu mengumpulkan dan memper-
3. Neraca Lajur, yaitu melakukan penyesuaian data-data dalam neraca saldo dengan
4. Menyusun Laporan Keuangan, yaitu melalui data-data yang terdapat di dalam
5. Menyediakan dan menutup rekening-rekening, yaitu mencatat pos-pos
6. Menyesuaikan kembali Neraca Saldo setelah penutupan, yaitu. untuk mengecek
7. Menyesuaikan kembali rekening-rekening, yaitu membuat jurnal penyesuaian
Kas

Kas merupakan pos yang paling aktif di dalam laporan keuangan dan sebagian besar transaksi dalam suatu perusahaan berkaitan dengan kas. Unsur-unsur kas adalah semua mata uang baik kertas maupun logam, mata uang dalam negeri maupun luar negeri. Selain mata uang termasuk juga dalam golongan kas beberapa surat-surat berharga yang mempunyai sifat-sifat seperti mata uang. Sumber kas suatu perusahaan dapat berasal dari penjualan baik kontan maupun secara kredit, pinjaman maupun bantuan secara cuma-cuma.

Rekonsiliasi Bank
Banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa bank untuk penerima atau penyimpan semua penerimaan dan mengurus atau melaksanakan pembayaran perusahaan dalam hal ini adalah penggunaan cek. Seringkali sisa kas di bank antara catatan perusahaan dan catatan bank berbeda. Hal ini terjadi karena:
Karena sifat-sifat atau kreativitasnya, kas merupakan unsur aktiva yang paling mudah diselewengkan. Karena itu pulalah pengawasan terhadap kas amat penting. Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan dalam pengawasan kas yaitu pemisahan antara fungsi penyimpanan dan pengawasan kas, penyimpanan uang kas di bank, voucher system dan pemeriksaan kas secara tiba-tiba. Dengan cara-cara tersebut maka penyelewengan penyalahgunaan kas dapat dikurangi atau mungkin dihindari.

Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan jasa bank untuk lalu lintas uangnya. Pengeluaran uang kas melalui bank demikian juga sering kas yang sudah diterima perusahaan disimpan di bank. Untuk melakukan pembayaran-pembayaran yang relatif kecil dan bila dilakukan dengan cek bank hanya akan menimbulkan kesulitan. Hal ini tidak melancarkan pembayarannya, mungkin perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk membentuk dana khusus dengan jumlah yang relatif kecil. Dana inilah yang disebut dengan kas kecil (petty cash). 
Ada 2 (dua) metode pembukuan petty cash yaitu metode imprest dan metode fluktuasi.
1. Penundaan pembukuan oleh salah satu pihak
2. Adanya kesalahan dalam pembukuan transaksi oleh satu pihak.

Untuk itu dibuat satu daftar untuk mencocokkan kedua saldo tadi. Daftar itu disebut daftar rekonsiliasi bank atau laporan rekosiliasi bank (bank reconsiliation statement).
Penyebab timbulnya perbedaan tadi dapat digolongkan menjadi:

1. Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi
2. Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penawaran oleh bank tetapi belum dicatat
3. Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai pengeluaran oleh perusahaan.
4. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum

Account Receivables
Dalam Kegiatan Belajar 1 ini Anda sudah mengenal apa yang dimaksud dengan account receivables dan apa yang termasuk dalam account receivables. Sumber utama terjadinya account receivables adalah adanya keadaan penjualan berdasarkan kredit, sehingga penagihan dilakukan beberapa waktu setelah penjualan itu.

Bad Debt
Setelah kita menginjak pada Kegiatan Belajar kedua ini, maka Anda akan bertambah kaya pengetahuan mengenai pengertian-pengertian yang sangat erat sekali hubungannya dengan account receivable, karena dalam proses Kegiatan Belajar 2 ini Anda telah mendapatkan pengetahuan mengenai: bad debt, bad debt recovered, allowance for bad debt dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Notes Receivables
Notes Receivable dapat diperjualbelikan dan berpindah-pindah dengan pemiliknya sebelum tiba saat debitur harus melunasinya. Pemilik yang memiliki notes paling akhir yang nantinya berhak memintakan pembayaran kepada debitur setelah sampai pada waktu dijanjikan (hari jatuh tempo).
Pengetahuan kita mengenai account receivables tidak hanya sekedar mengetahui apa artinya, tetapi juga dapat mengerti apa yang dapat dicatat di dalam account receivables itu sendiri, sebab tidak semua penjualan secara kredit dapat dimasukkan ke dalam account receivables. Sedangkan yang dimasukkan ke dalam account receivables adalah tagihan-tagihan yang ada jaminannya dapat direalisir akan dimasukkan ke dalam pembukuan pada perkiraan yang lain/yang berbeda yang akan saya kemukakan pada kegiatan belajar selanjutnya.

Dari contoh-contoh yang telah diberikan pada Kegiatan Belajar 1 cukup jelaslah kiranya bagaimana mekanisme pembukuan dari suatu transaksi yang berkaitan dengan account receivables. Di samping itu juga mengenai bagaimana caranya menutup suatu account receivables pada akhir tutup pembukuan serta bagaimana pemunculannya pada suatu neraca untuk tahun berikutnya.
Dengan belajar contoh-contoh yang telah diberikan sebagai pelengkap di dalam saya memberikan gambaran kepada Anda begaimana mekanisme pembukuannya terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalam kaitannya dengan Kegiatan Belajar 2 ini.
Akan tetapi sering terjadi bahwa debitur tidak bersedia membayar kepada pemilik yang terakhir ini. Apablia terjadi hal yang demikian, maka yang harus bertanggung jawab adalah kreditur yang paling awal yaitu yang melakukan perjanjian notes tersebut dengan debitur. Kredit yang pertama inilah yang harus melunasi piutang itu kepada kreditur terakhir, baru kemudian ia nantinya akan ganti menagih kepada debitur yang bersangkutan.
Dengan demikian, walaupun kreditur paling awal sudah menjual “notes”-nya, akan tetapi tanggung jawab masih harus dipikul, apabila debitur tidak bersedia membayar kepada pemilik notes yang terakhir.

Pengertian Inventory dan Metode Pembukuan
Inventory adalah persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha pokok perusahaan. Yang termasuk dalam persediaan barang-barang tersebut adalah persediaan bahan mentah, beserta bahan pembantu, persediaan barang-barang yang harus dicatat dalam pembukuan, baik yang menyangkut pengeluaran (penjualan) dan pemasukan (pembelian) barang-barang. Dengan melihat pada pembukuan tersebut, perusahaan dapat mengetahui nilai persediaan yang ada di gudang. Dengan demikian adanya pembukuan/pencatatan persediaan barang-barang yang menghindari adanya pengeluaran-pengeluaran terhadap persediaan barang-barang. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam unit mencatat persediaan barang-barang, yaitu dengan metode perpetual (inventarisasi terus menerus) dan inventarisasi fisik (metode physical).

Berbagai Cara Penilaian Invetory
Ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk penilaian inventory : metode first in first out, metode last in first out, metode weighted average, metode At. Retail dan metode moving average.

Perpetual inventory system dipergunakan apabila macam barang yang dijual tidak banyak; dalam hal sebaliknya dipergunakan periodic inventory system.
Inventarisasi umumnya dilakukan pada waktu penutupan tahun buku dengan mengentikan operasi perusahaan. Walaupun demikian inventarisasi tanpa menghentikan aktivitas perusahaan dapat juga dilakukan.
Penilaian inventory untuk perusahaan berbeda dengan penilaian inventory untuk perusahaan dagang, khususnya yang menyangkut perhitungan equivalent unit. Equivalent unit adalah jumlah unit yang seharusnya dapat di produsir baik pada awal maupun akhir periode pembukuan. Perhitungan equivalent unit berlaku bagi barang-barang yang belum selesai menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Barang-barang tersebut disebut barang setengah jadi. Penilaian inventory pada perusahaan industri menyangkut perhitungan biaya yang telah digunakan barang-barang setengah jadi. Jumlah unit equivalent terdiri dari :
1. Jumlah unit yang diselesaikan pada awal periode
2. Jumlah unit yang diselesaikan pada akhir periode
3. Jumlah unit yang dihasilkan selama periode pembukuan dan sudah dalam bentuk barang jadi.
Penilian persediaan dapat dilakukan dengan cara specifik identification method, average cost, fifo dan lifo. Kemudian dilanjutkan dengan memilih antara penilaian berdasarkan “cost” atau “harga terendah antara cost dan market”.

Plant and Equipment
Plant dan equipment merupakan tangible fixed assets (aktiva tetap berwujud) yang bersifat permanen. Disebut relatif permanent karena digunakan untuk jangka waktu yang lama yaitu lebih dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap berwujud merupakan salah satu bentuk yang dimiliki perusahaan dan tampak pada neraca perusahaan. Oleh karena itu segala sesuatu yang menyangkut perubahan nilai dari aktiva tersebut harus dicatat. Misalnya berkurangnya nilai mesin-mesin produksi karena telah digunakan, harus diperhitungkan sebagai biaya penyusutan. Demikian pula segala biaya yang ditimbulkan untuk memperoleh aktiva tetap, hingga siap digunakan dalam kegiatan perusahaan, harus diperhitungkan sebagai harta perolehan.

Depreciation
Depresiasi/penyusutan adalah penggantian nilai prestasi yang hilang dari plant dan equipment yang mengakibatkan berkurangnya nilai assets tersebut. Istilah depresiasi ini dipergunakan untuk menggambarkan biaya dari tangible assets, seperti misalnya mesin-mesin untuk proses produksi dan gedung. Dengan kata lain depresiasi dibebankan pada assets yang tangible (berwujud), tahan lama, dipergunakan dalam operasi perusahaan dan dimiliki tidak untuk dijual.

Revaluasi (Penilaian Kembali)
Dilihat dari segi akuntansinya, tujuan yang harus dicapai dalam melakukan penilaian kembali (revaluasi) terhadap plant dan equipment yang dimiliki oleh perusahaan ialah agar laba-rugi periodik yang telah ditentukan melalui proses mempertemukan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dapat menggambarkan secara layak tentang hasil usaha perusahaan.
Asset tersebut perlu disusutkan, agar pada saat assets dinyatakan secara ekonomis sudah tidak menguntungkan lagi, perusahaan dapat membeli assets yang baru.
Yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah umur ekonomis dari suatu assets misalnya mesin-mesin untuk proses produksi. Walaupun mesin ini dikatakan tahan lama, tetapi tetap mempunyai umur ekonomis tertentu. Pada saat mesin tersebut biayanya melebihi/tidak seimbang dengan hasil produksinya, maka pada saat itulah mesin tersebut harus diganti dengan mesin yang baru.
Cara-cara penyusutan dapat diatur menurut kebijaksanaan perusahaan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Metode yang akan digunakan hendaknya yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan. Metode accelerated depreciation akan memberikan manfaat dengan adanya working capital yang lebih besar pada tahun-tahun pertama dibandingkan dengan jika digunakan straight line method atau units of production method.
Penilaian kembali yang dilakukan terhadap plant dan equipment yang bisa berakibat kenaikan nilai (appraisal) dari plant dan equipment yang bersangkutan, maka selanjutnya kenaikan nilai tersebut dibukukan sebagai modal penilaian kembali.
Sedang untuk penilaian kembali yang dilakukan terhadap plant dan equipment yang berakibat penurunan nilai (devaluasi) dari plant dan equipment yang bersangkutan, maka besarnya nilai penurunan rekening-rekening pembukuan untuk plant dan equipment yang bersangkutan.

Current Liabilities (Utang Lancar)
Di dalam akuntansi yang dimaksud dengan utang adalah jumlah uang yang dinyatakan atas kewajiban-kewajiban perusahaan untuk menyerahkan barang-barang atau jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang. Kewajiban-kewajiban mana timbul sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang telah terjadi sebelumnya. Sedang yang dimaksud dengan utang lancar (current liabilitas) ialah semua utang-utang atau kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain kecuali pemilik perusahaan, yang harus dipenuhi atau dilunasi dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun).

Utang Jangka Panjang (Long Term Debt)
Utang jangka panjang adalah meliputi semua utang atau kewajiban keuangan yang jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi terhitung sejak tanggal laporan keuangan (neraca). Sehingga utang jangka panjang berbeda dengan utang jangka pendek atau lancar, yang jangka waktu pelunasannya tidak lebih dari satu periode akuntansi. Utang timbul atau berasal dari transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang melibatkan pihak lain atau ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan yang tidak dapat ditetapkan secara sepihak baik oleh pemilik maupun manajemen saja.
Pada dasarnya utang dipengaruhi oleh unsur ketidakpastian. Sehinga jika dilihat dari segi derajat unsur ketidakpastian yang terkandung di dalamnya itu, maka current liabilitas dapat digolongkan menjadi dua yaitu
1) utang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti dan 
2) utang yang jumlahnya ditaksir.

Yang termasuk utang yang jumlahnya dapat ditentukan pasti adalah meliputi semua kewajiban-kewajiban untuk membayar yang jumlah dan tanggal jatuh tempo sudah pasti. 

Adapun jenis utang yang termasuk golongan utang ini antara lain adalah: 
• account payable (utang dagang), 
• notes payable (wesel bayar), 
• accrued payable (biaya yang masih harus dibayar),
• utang funds, deferred revenue (utang pendapatan), 
• dividend payable (utang dividen).
Pada dasarnya ada beberapa jenis utang yang jumlahnya secara pasti tidak dapat ditentukan, walaupun peristiwa-peristiwa atau transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya kewajiban untuk menyerahkan kewajiban aktiva atau jasa kepada pihak lain sudah berlangsung, oleh karena itu untuk menentukan jumlah utang dilakukan penaksiran, dan yang termasuk jenis utang ini antara lain ialah: utang garansi atas produk yang dijual dan utang hadiah yang ditawarkan kepada konsumen
Setelah satu bentuk utang jangka panjang yang sangat sederhana di dalam akuntansinya adalah utang wesel (wesel bayar) jangka panjang atau long term notes dengan satu tanggal jatuh tempo. Bentuk lain dari utang jangka panjang adalah bond payable (utang obligasi) yaitu suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu dikemudian hari dan bunga tertentu secara periode selama jangka waktu yang tertentu pula.
Dengan kata lain obligasi merupakan surat pengakuan utang yang disertai oleh kepastian mengenai tanggal pembayaran bunganya. Di samping itu surat utang obligasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan di dalam mendapatkan sumber dananya, apabila perusahaan tidak menghendaki untuk mengeluarkan saham baru beserta konsekuensinya.

Akuntansi Pembelian
Pada prinsipnya accounting untuk pembelian adalah sejalan dengan accounting untuk penjualkan, hanya dilihat dari pihak yang berlawanan.
1. Accounts receivable akan tersangkut apabila terjadi penjualan kredit (Dr) dan penerimaan hasil penjualan tersebut dikemudian hari.
2. Cash account akan tersangkut apabila terjadi penjualan tunai atau penerimaan hasil penjualan kredit.
3. Sales account akan tersangkut baik kalau terjadi penjualan kredit maupun penjualan tunai.
4. Sales returns & allowances account akan tersangkut apabila ada barang-barang yang dikembalikan karena rusak atau apabila kerusakan-kerusakan sedemikian rupa sehingga pembeli diberi potongan harga.
5. Sales discount account akan tersangkut apabila perusahaan memberikan potongan harga karena pembeli membayar lebih cepat daripada waktu yang sudah ditentukan .
6. Trade discount tidak pernah dibukukan ke dalam sales discounts account.
7. Cash discount dicatat dalam sales discounts account.

Proses accounting penjualan dapat digambarkan di dalam ikhtisar sebagai berikut:
1. Proses accounting untuk pembelian
2. Perbandingan Accounting

Akunting Pengendalian
Laporan akunting untuk operasional bagian pada umumnya terbatas pada daftar pendapatan. Dan daftar pendapatan dari tiap bagian ini tidak akan dikeluarkan kepada para pemegang saham.

Akunting Pabrik
Terdapat perbedaan dalam proses penyusunan worksheet untuk perusahaan industri pabrik, jika dibandingkan dengan worksheet suatu perusahaan perdagangan.
Tingkat akunting bagian yang dapat digunakan untuk analisis dari operasi-operasi oleh tiap bagian dapat disudahi dengan penetapan laba bruto dari penjualan-penjualan atau dapat juga diperluas sampai pada penetapan pendapatan netto.
Metode akunting khusus untuk cabang perusahaan apabila digunakan sistem sentralisasi, maka cabang perusahaan hanya menyelenggarakan catatan-catatan dasar dari transaksi-transaksinya yang selanjutnya mengirim semua tembusan dokumen ke kantor pusat untuk dicatat ke dalam buku jurnal. Jadi cabang tidak menyusun buku untuk buku-buku jurnal maupun buku besar.

Selain kalau digunakan sistem desentralisasi, tiap cabang menyelenggarakan sistem akuntingnya sendiri dengan buku jurnal dan buku-buku besarnya sendiri pula.
Perbedaan pandangan terhadap bahan mentah dengan barang jadi yang ditentukan oleh produsen tingkat tertentu menyebabkan accounting untuk perusahaan industri pabrik berbeda dengan accounting perusahaan perdagangan. Perbedaan yang lain, antara lain dalam hal menentukan Cost of Good Sold, dimana Cost of Good Manufactured mengganti purchases (dalam pemisahan perdagangan).

Letak perbedaan Cost of Good Manufactured dengan Manufacturing Cost adalah cost of goods manufactured merupakan harga pokok barang-barang jadi yang diproduksi selama periode bersangkutan, sedangkan manufacturing cost adalah seluruh biaya-biaya yang berhubungan dengan pembuatan barang-barang, baik barang jadi maupun barang setengah jadi.

Proses Worksheet:
1. Selama items yang diperlukan untuk menentukan Cost of Goods Manufacturing dimasukkan/dipindahkan ke dalam manufacturing statement. Selisih antara jumlah debit dan kredit pada manufacturing statement dipindahkan ke income statement pada sisi debit.
2. Setelah adjustment dilakukan maka angka-angka adjustment trial balance ditambah dengan angka adjustment dipindahkan ke manufacturing statement, income statement pada sisi debit.
3. Yang dimasukkan ke manufactured statement adalah semua perkiraan cost/expense di luar proses pembuatan barang dimasukkan ke income statement yang merupakan selisih antara debit dan kredit dari manufacturing statement. Semua inventory dimasukkan ke manufacturing statement kecuali perkiraan finished goods inventory



Pengertian dan Penjelasan Dasar Akuntansi

PENGERTIAN DAN PENJELASAN DASAR AKUNTANSI - DEFINISI, ARTI, FUNGSI DAN KEGUNAAN - BELAJAR ILMU AKUTANSI / ACCOUNTING

A. Pengertian dan Definisi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

Akuntansi berkaitan dengan cara-cara atau teknik pencatatan, penggolongan, merangkum, dan melaporkan transaksi keuangan suatu perusahaan/organisasi dalam periode tertentu yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan penilaian kinerja. 

Apa sebenarnya perbedaan antara pembukuan dan akuntansi? 
Pembukuan: hanya kegiatan pencatatan dari kejadian ekonomi/transaksi bisnis (salah satu dari proses akuntansi) 
Akuntansi: melibatkan seluruh proses akuntansi (pencatatan, penggolongan, peringkasan, penyiapan laporan keuangan)

B. Fungsi Akuntansi 

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

C. Laporan Dasar Akuntansi

Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

Pada prinsipnya siklus akuntansi dimulai dari adanya transaksi bisnis (business transaction) dan penyiapan dokumen yang berkaitan dengan transaksi tersebut (documents of source). Dari dokumen ini kita melakukan penjurnalan dan penggolongan (posting) ke dalam buku besar (general ledger) sesuai dengan jenis transaksinya. Dari buku besar, kita melakukan kompilasi ke neraca percobaan (trial balance). Neraca percobaan merupakan sumber untuk membuat laporan keuangan (financial statement) dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca.

PIHAK YANG MENGGUNAKAN DAN MEMBUTUHKAN INFORMASI / LAPORAN AKUNTANSI - BELAJAR ILMU AKUTANSI / ACCOUNTING

1. Pihak Internal

Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau tidak.

2. Pihak Eksteral / External

a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.

b. Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.

c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.

d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.

e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

MACAM DAN JENIS PERKIRAAN ATAU AKUN DALAM AKUNTANSI : HARTA / ASET / AKTIVA, KEWAJIBAN / HUTANG / PASIVA DAN MODAL - AKUTANSI


A. Harta / Aset / Aktiva

Harta adalah benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat di masa depan.

1. Harta Lancar / Aktiva Lancar / Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.

2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi / Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.

3. Harta Tak Berwujud / Intangible Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.

4. Harta Tetap / Aktiva Tetap / Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.

5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.

B. Kewajiban / Hutang / Pasiva / Liabilities

Hutang adalah kewajiban perusahaan pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu.

1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar / Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.

2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.

3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.

C. Modal / Capital

Modal adalah hak milik atas kekayaan dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.

Tambahan :
- Rumus Aktiva ---> Aktiva = Kewajiban + Modal

PROSES AKUNTANSI DASAR - KLARIFIKASI, PENCATATAN, MERANGKUM, INTERPRETASI DAN PELAPORAN - PENGETAHUAN DASAR AKUTANSI

Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.

1. Proses Mengklarifikasi Transaksi

Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.

2. Proses Mencatat Dan Merangkum

Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.

Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.

Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.

3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan

Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut. 

Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.

Pada prinsipnya siklus akuntansi dimulai dari adanya transaksi bisnis (business transaction) dan penyiapan dokumen yang berkaitan dengan transaksi tersebut (documents of source). Dari dokumen ini kita melakukan penjurnalan dan penggolongan (posting) ke dalam buku besar (general ledger) sesuai dengan jenis transaksinya. Dari buku besar, kita melakukan kompilasi ke neraca percobaan (trial balance). Neraca percobaan merupakan sumber untuk membuat laporan keuangan (financial statement) dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca.

Jurnal (Journals)
Jurnal bisa berbentuk dua-kolom ataupun multi-kolom. Kegunaannya sama, dan keduanya memuat debit dan kredit. Perbedaannya hanya pada layout-nya. Jurnal dua-kolom digunakan untuk jurnal umum. Multi-kolom umumnya digunakan untuk pengeluaran/penerimaan kas, karena satu kolom untuk kredit/debit yang selalu sama dan kolom-kolom lainnya adalah biaya/sumber penerimaan yang bermacam-macam.

Laporan Keuangan memberikan informasi mengenai kinerja keuangan yang meliputi laporan laba-rugi, neraca, dam laporan arus kas, yang berguna dalam pengambilan keputusan. Tujuan pembuatan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai prospek arus kas, kondisi keuangan, kinerja dan laba, dan pembiayaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat digunakan untuk membuat keputusan dan menilai kinerja manajemen.